Halaman

Selasa, 08 Februari 2011

Memperoleh dan Mengevaluasi Informasi

Husni Mubarok kini telah menjadi musuh bagi kebanyakan masyarakat Mesir. Gejolak massa yang menginginkan Mubarok mundur dari jabatannya sebagai presiden semakin hari semakin meningkat. Massa pun tak segan-segan untuk bertarung melawan oknum militer yang melindungi sang penguasa Mesir. Gejolak massa pun tidak membuat Mubarok gentar. Untuk membendung penyebaran informasi dari dan luar Mesir pemerintah memutuskan untuk memutus hubungan internet selama 5 hari. Itu artinya tidak ada email, tidak ada twitter ataupun facebook bagi masyarakat Mesir selama 5 hari.

Belum ada pemerintahan yang berani memutus koneksi internet selama itu. Saya rasa Mubaroklah yang paling berani melakukannya. Bagaimana tidak? Internet kini sudah menjadi kebutuhan bagi hidup orang banyak. Kemudahan dan tingkat portabilitas yang tinggi menyebabkan internet menjadi sarana (utama) bagi pencarian informasi. Tapi internet bukanlah satu-satunya sumber informasi. Mungkin keberadaan mesin pencari telah membuat pencarian semakin mudah, tinggal tulis dan klik maka ribuan bahkan jutaan informasi mengantri untuk kita sortir. Tapi mungkinkah seorang kepala desa yang ingin membuat program pengembangan desa dapat menemukan informasi penting di internet? Hmm…. Bisa ya, bisa tidak. Mungkin beberapa contoh program dapat dia temukan di internet tapi langkah yang tepat biasanya bermula dari pemetaan masalah di pedesaan yang informasinya lebih valid diambil dari masyarakat desa setempat.

Pemilihan sumber informasi tentunya berdasarkan pada kebutuhan. Informasi dapat diperoleh dari fenomena di sekitar kita, surat kabar, buku telepon, televise, wawancara dan masih banyak lagi. Seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi akan memilih observasi dan wawancara untuk mengambil data-data bagi penelitiannya. Pencarian nomor telepon akan lebih mudah ditemukan di buku telepon.

Masing-masing sumber informasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersediri. Misalnya saja suatu saat anda mendapat hadiah ulang tahun seekor kelinci dari orang terdekat dan anda sama sekali tidak memiliki pengetahuan mengenai pemeliharaan kelinci yang benar. Anda tidak tahu bagaimana kandang kelinci yang sesuai untuk kelinci, anda tidak tahu kapan saja harus memberi makan kelinci, memelihara bulunya agar tetap menarik ataupun cara menghindari kelinci dari penyakit. Pertama sekali yang harus anda lakukan adalah mengenali –bisa dengan merinci- informasi yang anda butuhkan (Seven Pillars of Information Literacy). Dari contoh diatas, kita sudah dapat mengenali berbagai macam kebutuhan informasi. Tinggal memilih berbagai alternatif sumber informasi seperti:
·         1. Majalah flora dan fauna,
·         2. Pergi ke warung internet dan mengetikkan “beternak kelinci” di mesin pencari,
·         3. Pergi ke perpustakaan dan mencari informasi mengenai kelinci di ensiklopedia,
·        4.  Mencari VCD/DVD mengenai cara beternak kelinci,
·         5.Bertanya kepada peternak kelinci,
·         6. Atau mungkin anda pergi ke peternakan kelinci dan mengamati aktivitas disana sehari penuh.

Mungkin ada sumber lain yang terpikirkan? Bisa jadi, karena ini hanya sebagian kecil saja. Namun hal yang harus anda perhatikan adalah sumber aman yang paling memuat informasi yang anda butuhkan? Jangan lupa pilihlah sumber yang mudah anda capai. Jangan sampai pada saat anda sedang di pedalaman sebuah kampong, anda bersikukuh ingin mendapatkan informasi lewat internet.

Dari sini anda harus dapat harus tahu informasi apa yang anda inginkan, cara memperolehnya (sumber) dan mengevaluasi sumber mana yang paling memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar